Tindakan anarkis, jelas dilarang oleh agama. "Allah SWT berfirman dalam Alquran: Wala tufsidu fil ardhi ba'da ishlahiha. Haram hukumnya melakukan kerusakan-kerusakan di muka bumi setelah dalam keadaan baik," ucap H Embay Mulya Syarief, satu tokoh agama Banten kepada wartawan.
Jawabanterverifikasi ahli a1m wala tamsyi fil ardhi marroha artinya adalah janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Ini merupakan potongan ayat dari surah lukman ayat 18 mengenai larangan sombong. PEMBAHASAN Adik-adik, pertanyaan adik-adik ini merupakan potongan ayat dari surah lukman ayat 18, yang lengkapnya sebagai berikut :
kata fil ardhi maraha. jangan jalan di muka bumi dengan besar diri.takabur riyak sombong akan makan diri sendiri, jangalah jalan di bumi Allah dengan takabur, takabur sifat iblis
cash. Ayat ini menerangkan lanjutan wasiat Lukman kepada anaknya, yaitu agar anaknya berbudi pekerti yang baik, dengan cara 1. Jangan sekali-kali bersifat angkuh dan sombong, membanggakan diri dan memandang rendah orang lain. Tanda-tanda seseorang yang bersifat angkuh dan sombong itu ialah -Bila berjalan dan bertemu dengan orang lain, ia memalingkan mukanya, tidak mau menegur atau memperlihatkan sikap ramah. -Berjalan dengan sikap angkuh, seakan-akan ia yang berkuasa dan yang paling terhormat. Firman Allah Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung. al-Isra'/17 37 Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda Janganlah kamu saling membenci, janganlah kamu saling membelakangi dan janganlah kamu saling mendengki, dan jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara. Tidak boleh bagi seorang muslim memencilkan tidak berbaik dengan temannya lebih dari tiga hari. Riwayat Malik dari Anas bin Malik 2. Hendaklah berjalan secara wajar, tidak dibuat-buat dan kelihatan angkuh atau sombong, dan lemah lembut dalam berbicara, sehingga orang yang melihat dan mendengarnya merasa senang dan tenteram hatinya. Berbicara dengan sikap keras, angkuh, dan sombong dilarang Allah karena gaya bicara yang semacam itu tidak enak didengar, menyakitkan hati dan telinga. Hal itu diibaratkan Allah dengan suara keledai yang tidak nyaman didengar. Yahya bin Jabir ath-tha'i meriwayatkan dari Gudhaif bin haris, ia berkata, "Aku duduk dekat 'Abdullah bin 'Amr bin al-'ash, maka aku mendengar ia berkata, 'Sesungguhnya kubur itu akan berbicara dengan orang yang dikuburkan di dalamnya, ia berkata, 'Hai anak Adam apakah yang telah memperdayakan engkau, sehingga engkau masuk ke dalam liangku? Tidakkah engkau mengetahui bahwa aku rumah tempat engkau berada sendirian? Tidakkah engkau mengetahui bahwa aku tempat yang gelap? Tidakkah engkau mengetahui bahwa aku rumah kebenaran? Apakah yang memperdayakan engkau sehingga engkau masuk ke dalam liangku? Sesungguhnya engkau waktu hidup menyombongkan diri." Sederhana atau wajar dalam berjalan dan berbicara bukan berarti berjalan dengan menundukkan kepala dan berbicara dengan lunak. Akan tetapi, maksudnya ialah berjalan dan berbicara dengan sopan dan lemah lembut, sehingga orang merasa senang melihatnya. Adapun berjalan dengan sikap gagah dan wajar, serta berkata dengan tegas yang menunjukkan suatu pendirian yang kuat, tidak dilarang oleh agama. Menurut suatu riwayat dari 'Aisyah bahwa beliau melihat seorang laki-laki berjalan menunduk lemah, seakan-akan telah kehilangan kekuatan tubuhnya, maka beliau pun bertanya, "Mengapa orang itu berjalan terlalu lemah dan lambat?" Seseorang menjawab, "Dia adalah seorang fuqaha yang sangat alim." Mendengar jawaban itu 'Aisyah berkata, "Umar adalah penghulu fuqaha, tetapi apabila berjalan, ia berjalan dengan sikap yang gagah, apabila berkata, ia bersuara sedikit keras, dan apabila memukul, maka pukulannya sangat keras." Dan janganlah kamu sombong. Janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia secara congkak dan janganlah berjalan di muka bumi dengan angkuh. Bersikaplah tawaduk dan rendah hati kepada siapa pun. Sungguh, Allah tidak menyukai dan tidak pula melimpahkan kasih sayang-Nya kepada orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ Arab-Latin Wa lā tuṣa''ir khaddaka lin-nāsi wa lā tamsyi fil-arḍi maraḥā, innallāha lā yuḥibbu kulla mukhtālin fakhụrArtinya Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Luqman 17 ✵ Luqman 19 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Berharga Berkaitan Dengan Surat Luqman Ayat 18 Paragraf di atas merupakan Surat Luqman Ayat 18 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan berbagai penjabaran dari banyak ahli ilmu terkait makna surat Luqman ayat 18, di antaranya sebagaimana di bawah ini📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan jangan memalingkan wajahmu dari manusia bila kamu berbicara dengan mereka atau mereka berbicara kepadamu dalam rangka merendahkan mereka atau karena kamu menyombongkan diri atas mereka. Dan jangan berjalan di muka bumi di antara manusia dengan penuh kesombongan dan keangkuhan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri dalam penampilan dan ucapannya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram18. Dan janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia karena kesombongan, dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan congkak dan membanggakan diri, sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang congkak dalam berjalan, yang berbangga dengan segala kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah kepadanya serta menyombongkannya di atas manusia, ia tidak mensyukurinya, justru ia mengingkarinya.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah18. Janganlah kamu mencampakkan mukamu dari orang lain karena rasa angkuh, dan janganlah berjalan di muka bumi dengan penuh kesombongan, sebab Allah membenci orang sombong yang merasa dirinya dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah18. وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong Yakni janganlah berpaling dari orang lain karena rasa angkuh. Pendapat lain mengatakan maknanya adalah janganlah kamu memicingkan ujung bibirmu ketika disebutkan nama seseorang dengan maksud meremehkannya. وَلَا تَمْشِ فِى الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Yakni dengan sombong dan angkuh. Dan maksudnya adalah larangan berbuat sombong dan angkuh. إِنَّ اللهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Makna الاختيال adalah kesombongan. Dan الفخور adalah orang yang membangga-banggakan harta, kedudukan, atau kekuasaannya di depan orang lain. Namun perbuatan menyebut kenikmatan Allah tidak termasuk dalam hal ini, karena Allah berfirman وأما بنعمة ربك فحدث “Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan dengan bersyukur.” ad-Dhuha 11📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah18. Janganlah kamu memalingkan wajah dari orang-orang karena bermaksud sombong. Juga jangan berjalan di atas bumi dengan angkuh. Maksudnya adalah Allah melarang kesombongan, Allah akan mengazab orang-orang yang sombong. Ikhtiyal adalah sombong, adapun Alfakhr adalah bangga atas harta, kemuliaan/pangkat dan kekuatan. Almurh adalah kegembiraan yang sangat disertai dengan keangkuhan📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia} janganlah memalingkan wajahmu dari manusia dengan berlaku sombong terhadap mereka {dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh} angkuh lagi bangga dengan dirimu {Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong} yang sombong ketika berjalan {lagi sangat membanggakan diri} berlaku sombong dengan dirinya atas orang lainMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H 18. “Dan janganlah kamu memalingkan muka dari manusia” maksudnya, jangan kamu memalingkannya dan jangan memasamkan mukamu kepada manusia karena sombong terhadap mereka dan merasa lebih hebat. “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh,” dengan sombong, berbangga dengan berbagai nikmat, seraya melupakan Sang Maha Pemberi nikmat, dan bangga diri. “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong,” dalam diri dan sikapnya dan penampilannya, “Lagi membanggakan diri” dengan ucapannya.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Luqman ayat 18 Berkata Lukman kepada anaknya Wahai anakku, janganlah engkau palingkan wajahmu, mencondongkan dan abai dengan sombong kepada manusia, janganlah berjalan dengan sombong atas dirimu, ketahuilah bahwasanya Allah tidaklah mencintai manusia yang sombong kepada manusia yang lainnn, tidak juga mencintai berbangga diri kepada manusia dengan ucapan, kemulian dan kemampuan.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia ketika kamu berbicara dengan mereka atau mereka berbicara denganmu sebagai sikap perendahanmu terhadap mereka. Zaid bin Aslam mengatakan, “Janganlah kamu berbicara sambil berpaling.” Bangga dengan nikmat, tetapi lupa dengan yang memberikan nikmat, serta ujub kepada diri sendiri. Pada diri dan sikapnya lagi membesarkan diri. Dengan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Luqman Ayat 18Dan janganlah kamu sombong. Janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia secara congkak dan janganlah berjalan di muka bumi dengan angkuh. Bersikaplah tawaduk dan rendah hati kepada siapa pun. Sungguh, Allah tidak menyukai dan tidak pula melimpahkan kasih sayang-Nya kepada orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. 19. Dan jika engkau melangkahkan kakimu, sederhanakanlah dalam berjalan, jangan terlalu cepat atau terlalu lambat. Dan lunakkanlah suaramu ketika sedang berbicara agar tidak terdengar kasar seperti suara keledai, karena sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. '.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah sekumpulan penjelasan dari kalangan mufassir terhadap makna dan arti surat Luqman ayat 18 arab-latin dan artinya, semoga membawa faidah bagi kita. Bantu syi'ar kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan Bacaan Sering Dibaca Terdapat ratusan materi yang sering dibaca, seperti surat/ayat Al-A’la, Al-Falaq, Al-Hujurat 13, Al-Kafirun, Al-Isra 32, Al-Qadr. Ada pula Yusuf 28, Seribu Dinar, Al-Fatihah, Adh-Dhuha, Do’a Setelah Adzan, An-Naba. Al-A’laAl-FalaqAl-Hujurat 13Al-KafirunAl-Isra 32Al-QadrYusuf 28Seribu DinarAl-FatihahAdh-DhuhaDo’a Setelah AdzanAn-Naba Pencarian al maun latin dan artinya, wala tamsyi fil ardhi maraha, surat al lahab latin dan artinya, surat al waqiah beserta artinya, surat al alaq 1-5 arab saja Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
﴿وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا﴾ [ الإسراء 37] transliterasi Indonesia wa lā tamsyi fil-arḍi maraḥā, innaka lan takhriqal-arḍa wa lan tablugal-jibāla ṭụlā English translation of the meaning And do not walk upon the earth exultantly. Indeed, you will never tear the earth [apart], and you will never reach the mountains in height. Surah Al-Isra Full Wa La Tamshi Fi Al-`Arđi Marahaan `Innaka Lan Takhriqa Al-`Arđa Wa Lan Tablugha Al-Jibala Tulaan Wala tamshi fee alardi marahan innaka lan takhriqa alarda walan tablugha aljibala toolan Turkish ayet nasıl okunur velâ temşi fi-l'arḍi meraḥâ. inneke len taḫriḳa-l'arḍa velen teblüga-lcibâle ṭûlâ. Wala tamshi fee al-ardi marahan innaka lan takhriqa al-arda walan tablugha aljibala meaning in urdu زمین میں اکڑ کر نہ چلو، تم نہ زمین کو پھاڑ سکتے ہو، نہ پہاڑوں کی بلندی کو پہنچ سکتے ہو Muhammad Taqiud-Din alHilali And walk not on the earth with conceit and arrogance. Verily, you can neither rend nor penetrate the earth, nor can you attain a stature like the mountains in height. Indonesia transalation Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung. Page 285 English transliteration ⚠️Disclaimer there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning. We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying "Traduttore, traditore", which means "Translation is a betrayal of the original text". ولا تمش في الأرض مرحا إنك لن تخرق الأرض ولن تبلغ الجبال طولا سورة الإسراء - آية 37 - جزء 15 - صفحة 285 Tafseer Tafheem-ul-Quran by Syed Abu-al-A'la Maududi 1737 14. Do not strut about in the land for you can neither cleave the earth nor attain the height of the mountains. *43 Wa laa tamshi fil ardi marahan innaka lan takhriqal arda wa lan tablughal jibaala toola *43 This instruction warns against the ways of tyrants and vain people and is not merely meant for the individual but also for the collective conduct of the Muslim Community. It was because of this guidance that the rulers, governors and commanders of the Islamic State which was established on the basis of this Manifesto, were free from every tinge of tyranny, arrogance, haughtiness, pride and vanity, so much so that even in the battlefield they never uttered a word which had the slightest indication of any of these vain things. Their gait, dress, dwelling and conveyance showed humility. In short, their ways of conduct were not those of "big ones" but those of humble persons. That is why they never tried to overawe the people of a conquered city by show of pomp and pride.
wala tamsyi fil ardhi maraha